Wednesday, December 14, 2016

evaluasi kelayakan usaha bakso

PENDAHULUAN
Daging ayam dikenal memiliki kandungan gizi yang cukup baik karena mengandung protein, air, mineral, dan vitamin. Selain itu, daging ayam memiliki rasa dan aroma yang enak dan disukai banyak orang sehingga daging ayam dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan. Nilai manfaat daging meningkat dngan dimasa, digoreng, disate, diasap dan diolah menjadi produk lain yang menarik antara lain sosis, nugget, bakso, abon dan lain-lain.
Bakso adalah bahan pangan yang terbuat daging sebagai bahan utama, baik daging sapi, daging ayam maupun ikan. Bakso merupakan daging yang telah dihaluskan dan dicampur dengan bahan tambahan lain serta bumbu-bumbu sehingga bakso menjadi lebih lezat. Umumnya bakso dibentuk menjadi bulatan-bulatan menyerupai bola. Cita rasa bakso yang lezat dan tekstur yang kenyal menjadikan bakso disukai anak-anak hingga orang dewasa. Bakso umumnya diolah menjadi beragam hidangan, seperti bakso kuah, bakso panggang, sate bakso, tumis bakso dan beragam hidangan bakso lainnya.
Dalam pembuatan bakso biasanya ditambahkan bahan pengisi berupa tepung, digunakan dalam industri makanan sebagai pengikat air adonan. Diketahui bahwa kandungan pati pada berbagai bahan berbeda-beda satu sama lain, baik dari segi jumlah pati maupun komponen amilosa dan amilopektinnya.
Tepung yang biasa digunakan dalam pembuatan bakso adalah tepung tapioca. Tepung tapioca memiliki tingkat elastisitas dan karbohidrat yang tinggi. Pada proses pengolahan bakso sering ditambah Bahan Tambahan Makanan (BTM) tertentu, antara lain STTP, karagenan, putih telur (albumen) dan soda kue yang berfungsi sebagai bahan pengenyal. Putih telur merupakan bahan pengenyal yang alami, sedangkan soda kue merupakan bahan pengenyal sintesis yang diizinkan. Putih telur mengandung jumlah protein yang tinggi dan kalau dipanaskan akan menggumpal, membentukgel dan mengkompakkan daging. Soda kue bila dipanaskan , asamnya akan bereaksi dan membentuk garam, air dan gas yang akan menyebabkan mengembangnya bahan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuangan pada penjualan bakso mas Heru di Jln. Iskandar Muda, Kp. Jawa Lama, kota Lhokseumawe.
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menganalisis kelayakan usaha yang telah dijalankan dari aspek teknologi, aspek pemasaran, aspek hukum, aspek social-ekonomi, dan aspek keuangan. Sedangkan bagi penulis, penelitian ini dijadikan sebagai wawasan dalam bidang studi kelayakan bisnis.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini berlangsung selama 1 bulan yaitu bulan Desember 2016, dari persiapan sampai penyusunan laporan hasil penelitian. Penelitian dilakukan di Usaha Bakso mas Heru di Jln. Iskandar Muda Kp. Jawa Lama kota Lhokseumawe.

Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian ini menggunakan metode survey, pengamatan langsung, dan wawancara dengan responden (pemilik usaha). Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung kepada pemilik usaha, yaitu Mas Heru dengan menggunakan daftar pertanyaan dan pengamatan langsung ketempat usaha. Untuk data sekunder diperoleh dari buku, jurnal ilmiah, dan internet.

Metode Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada Usaha Bakso karena ini adalah salah satu kuliner yang sangat diminati banyak orang, baik dari kalangan anak-anak maupun orang dewasa yang ada di kota Lhokseumawe.

Konsep Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1.    Aspek teknis dan produksi, yaitu:
a.    Lokasi usaha
b.    Proses produksi
c.    Tenaga kerja
d.   Proses penjualan
2.    Aspek manajemen dan sumber daya manusia (SDM), yaitu aspek yang digunakam untuk mengelola dan melatih tenaga kerja dalam usaha ini.
3.    Aspek hukum, yaitu aspek yang digunakan untuk melihat kelayakan usaha dari segi perizinan oleh pemerintah setempat.
4.    Aspek sosial dan ekonomi, untuk melihat  apakah usaha ini dapat diterima dengan tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat sekitar.
5.    Aspek dampak lingkungan, untuk mengetahui dampak lingkungan seperti pencemaran yang ditimbulkan bagi lingkungan dari usaha yang dijalankan.
6.    Aspek pemasaran, yaitu aspek yang meliputi produk, tempat, harga, dan promosi.
7.    Aspek finansial, yaitu aspek yang digunakan untuk mengetahui kelayakan dari usaha ini berdasarkan pada beberapa biaya sebagai berikut:
a.    Penerimaan/Inflow (Rp/tahun)
b.    Pengeluaran/Outflow(Rp/tahun)

Metode Analisis Data
Untuk menganalisis kelayakan dalam penelitian ini menggunakan analisis kelayakan investasi, yaitu:
a.    Net Present Value (NPV)
Dimana:
 : net benefit = benefit-cost
I      : discount factor
N    : tahun (waktu)
kriteria perhitungan NPV:
Jika NPV > 0, maka usaha layak untuk dijalankan.
Jika NPV < 0, maka usaha tidak layak untuk dijalankan.


b.   Internal Rate of Return (IRR)
Dimana:
NPV yang diperoleh dari tingkat discount factor 1
 NPV yang diperoleh dari tingkat discount factor 2
 tingkat discount factor 1
 tingkat discount factor 2
Kriteria perhitungan IRR:
Jika IRR > discount rate yang telah ditentukan, maka usaha layak dijalankan.
Jika IRR < discount rate yang telah ditentukan, maka usaha tidak layak dijalankan.
c.    Net Benefit/Cost (Net B/C)
                                    Net
Dimana:
(+): net benefit yang telah didiscount positif
(-): net benefit yang telah didiscount negative (investasi)
Kriteria perhitungan Net B/C:
Jika Net B/C > 1, maka usaha layak untuk dijalankan.
Jika Net B/C < 1, maka usaha tidak layak untuk dijalankan.










HASIL DAN PEMBAHASAN

1.    Gambaran Umum Usaha
Usaha bakso Mas Heru adalah usaha yang bergerak pada bidang kuliner yang menjual produk berupa bakso. Usaha ini diliris oleh Mas Heru dan istrinya. Pada tahun 2005 Mas heru hanya berjualan bakso gerobak dikantin SMP NEGERI 1 LHOKSEUMAWE. Kemudian pada tahun 2015, Mas Heru pindah lokasi penjualan. Saat ini lokasi penjualan bakso Mas Heru adalah di Jln. Iskandar Muda Kp. Jawa Lama Lhokseumawe. Pada lokasi tersebut bakso Mas Heru berkembang sangat pesat. Jumlah penjualan pun semakin meningkat mencapai ± Rp 5.000.000 setiap bulannya. Hal ini dikarenakan lokasi yang ditempati merupakan daerah yang cukup ramai dan berada ditepi jalan raya.
2.    Aspek Teknis dan Produksi
Aspek teknis dan produksi yang diteliti meliputi lokasi usaha,  proses produksi, tenaga kerja, dan proses penjualan dari bakso Mas Heru.
a.    Lokasi Usaha
Lokasi usaha cukup strategis seperti keamanan, dekat dengan bahan baku pembuatan bakso, serta tidak rawan banjir.
b.   Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan oleh Mas Heru menitikberatkan pada produksi bahan-bahan pelengkap atau pun bahan penyusun untuk produk akhirnya nanti. Bahan-bahan yang diproduksi berupa produk-produk seperti bakso , bakso telur, dan bakso tahu. Bahan-bahan pelengkap yang diproduksi berupa olahan potongan ayam, sambal, kecap, dan beberapa bahan tambahan lainnya.
Dalam proses ini mencakup mengenai pemenuhan bahan bahan baku yang digunakan, semua bahan baku yang digunakan didapat dari pasar yang berjarak cukup dekat dari lokasi produksi.intesitas pembelian bahan bahan baku ini dilakukan berbeda-beda untuk setiap jenisnya, ada beberapa bahan yang harus dibeli setiap hari dan ada juga yang dibeli seminggu sekali. Bahan yang dibeli setiap hari berupa tahu, daun sop, dan bumbu karena dibutuhkan dalam kondisi segar. Untuk pembelian bahan seperti daging ayam dilakukan beberapa hari sekali karena untuk produksi biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan beberapa hari.
c.    Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan untuk penjualan bakso berjumlah 4 orang. Tenaga kerja ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tenaga kerja tetap berjumlah 2 orang dan tenga kerja tidak tetap berjumlah 2 orang.
d.   Proses Penjualan
Proses penjualan yang dimaksud dalam hal ini yaitu proses bahan baku yang dihasilkan dari proses produksi untuk sampai pada konsumen. Bahan-bahan baku yang dihasilkan dari proses produksi selanjutnya akan dibawa oleh pekerja penjualan untuk sampai dilokasi kios. Jam operasional penjualan di kios yaitu pukul 10:00-16:00 WIB setiap harinya. Dilokasi kios ini pekerja penjualan akan mengolah bahan yang ada untuk menjadi produk yang diinginkan oleh konsumen.

3.    Aspek Manajemen dan SDM
Sifat manajemen bersifat manajemen terbuka (open manajemen). Tenaga kerja atau pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam suatu usaha terlebih bagi usaha yang melakukan penjualan secara langsung seperti usaha bakso Mas Heru. Bakso Mas Heru memiliki 4 orang pegawai.

4.    Aspek Hukum
Analisis aspek hukum ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu usaha diyakini layak dilihat dari sisi legalitasnya. Usaha bakso Mas Heru ini termasuk dalam jenis usaha mikro kecil dan menengah. Usaha ini juga termasuk dalam bentuk usaha perseorangan yang seluruh modalnya ditanggung oleh pemilik usaha. Dalam hal ini pemilik usaha juga merupakan pimpinan struktural dalam usaha bakso Mas Heru.
Usaha bakso Mas Heru belum memiliki legalitas dari sisi hukum, dikarenakan belum memiliki ijin usaha yang dibutuhkan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Hal ini dikarenakan pemilik belum merasa harus mengurus perijinan usaha. Berdasarkan hal tersebut maka usaha ini memiliki resiko pada aspek hukum karena belum memiliki surat izin usaha.

5.    Aspek Sosial dan Ekonomi
Dalam aspek ekonomi dan social akan dilihat seberapa besar dampak yang dihasilkan dari usaha ini terhadap kehidupan ekonomi dan sosial bagi lingkungan sekitar usaha ini berada. Dilihat dari aspek ekonomi, dengan adanya usaha bakso Mas Heru ini dapat meningkatkan jumlah pendapatan baik bagi pemilik usaha maupun masyarakat sekitar dalam hal ini para pekerja serta bagi pemerintah daerah. Dilihat dari aspek sosial, dengan adanya usaha bakso Mas Heru ini akan membuka peluang kesempatan kerja dan dapat menyerap sejumlah tenaga kerja dari masyarakat sekitar, sehingga secara tidak langsungusaha ini mengurangi jumlah pengangguran didaerah tersebut.
Seiring dengan perkembangan usaha bakso Mas Heru dengan meningkatnya skala usaha ini akan meningkat pula manfaat usaha ini pada aspek social dan ekonomi pada masa yang akan datang. Walaupun saat ini usaha bakso Mas Heru masih dalam skala yang cukup kecil akan tetapi sudah dapat dirasakan dengan jelas manfaat positif pada aspek ekonomi dan social terutama bagi para pegawainya.

6.    Aspek Dampak Lingkungan
Pada beberapa usaha tertentu aspek lingkungan merupakan aspek yang paling penting untuk dianalisis, biasanya pada usaha-usaha yang menghasilkan limbah yang cukup tinggi dan berbahaya bagi lingkungan. Pada usaha bakso Mas Heru limbah yang dihasilkan merupakan limbah dari sisa proses produksi dan limbah dari proses penjualan. Usaha ini tidak menghasilkan limbah berbahaya seperti bahan kimia dan lain-lain. Limbah yang dihasilkan serupa dengan limbah rumah tangga pada umumnya.limbah yang dihasilkan dari pembersihan dan pengelohan bahan dibuang melalui saluran pembuangan yang tersedia. Sedangkan limbah yang berupa sampah dari proses produksi akan dikumpul ditempat sampah yang selanjutnya akan dibuang ke tempat pembuangan sampah umum setiap harinya.
7.    Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran yang diteliti meliputi bauran pemasaran yaitu 4P: produk (product), tempat (place), harga (price), dan promosi (promotion).
a.    Produk (Product)
Pada dasarnya produk yang dijual pada usaha ini adalah bakso. Satu mangkok bakso ini terdiri dari olahan mie kuning dan mie putih yang dicampur dengan potongan ayam. Sebagai pelengkap bakso ini juga disediakan bakso tahu, bakso telur, dan kerupuk. Produk pelengkap tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan keinginan konsumen. Adapun jenis produk dan kombinasinya antara lain, mie ayam original, mie bakso ayam, mie bakso, mie bakso tahu, mie ayam bakso tahu, mie ayam bakso telur, mie bakso telur, dan mie ayam bakso komplit.
b.   Harga (Price)
Daftar harga produk pada bakso Mas Heru
No
Nama Produk
Harga
1
Mie Ayam Original
 Rp        9,000
2
Mie Bakso Ayam
 Rp       12,000
3
Mie Bakso Tahu
 Rp       10,000
4
Mie Ayam Bakso Tahu
 Rp       15,000
5
Mie Ayam Bakso Telur
 Rp       15,000
6
Mie Bakso Telur
 Rp       10,000
7
Mie Ayam Bakso Komplit
 Rp       17,000
Penentuan harga ini nantinya akan mengikuti tingkat inflasi yang ada, artinya pada tahun-tahun yang akan datang mungkin akan ada penyesuaian harga apabila dirasa hal itu diperlukan.
c.    Tempat (Place)
Usaha bakso Mas Heru merupakan usaha yang melakukan penjualan langsung pada konsumen. Berdasarkan hal tersebut pemilihan lokasi usaha akan sangat menentukan pada penjualan secara langsung. Lokasi penjualan yang dimiliki oleh bakso Mas Heru berada di jln. Iskandar Muda kp. Jawa Lama kota Lhokseumawe. Lokasi tersebut berada di tepi jalan raya yang ramai, lokasi tersebut dekat dengan kantor BPJS, Stikes Darussalam, hotel Vina Vira, dan kantor-kantor lainnya. Berdasarkan keterangan diatas dapat dikatakan lokasi ini merupakan lokasi yang cukup strategis.
d.   Promosi (Promotion)
Pada umumnya promosi dilakukan untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen dan untuk meningkatkan penjualan dari suatu produk. Promosi pada usaha ini melalui mulut ke mulut.

8.    Aspek Finansial
Kelayakan finansial usaha bakso Mas Heru perlu dianalisis karena dari analisis financial diperoleh informasi mengenai aliran kas dan kelayakan usaha.
a.    Inflow (Aliran Kas Masuk)
Inflow adalah aliran kas masuk bagi suatu usaha. Arus penerimaan dari usaha Mas Heru berasal dari penjualan olahan bakso.
a)    Rencana Penerimaan dari Penjualan
Penerimaan merupakan semua bentuk pendapatan yang diperoleh perusahaan yang berupa kas masuk selama berjalannya usaha atau proyek. Penerimaan yang didapat oleh bakso Mas heru berasal dari penjualan produk-produknya. Jumlah pendapatan tersebut merupakan pendapatan tahunan dengan peningkatan jumlah penjualan setiap tahunnya.
Penerimaan Usaha Bakso Mas Heru (Rp/Tahun)
Penerimaan
Tahun
Bakso (Rp)
Penerimaan Lainnya
2005
 40.851.750
91.714.000
2006
 42.496.750
117.035.875
2007
 46.509.375
119.479.875
2008
 53.277.375
248.201.125
2009
 55.721.375
266.061.125
2010
 37.500.000
385.581.000
2011
 63.758.500
204.696.750
2012
 44.180.000
358.469.000
2013
 73.225.000
376.571.000
2014
 97.740.000
458.225.000
2015
 106.255.250
676.481.583
b.   Outflow (Aliran Kas Keluar)
Komponen outflow pada usaha bakso Mas Heru terdiri dari 2 komponen biaya, yaitu biaya investasi dan biaya operasional.
1.    Biaya Investasi
Biaya investai adalah biaya yang dikeluarkan untuk peralatan atau modal yang berhubungan dengan pembangunan maupun pengembangan fisik dan kapasitas produksi yang kegunaan atau manfaatnya bias berlangsung satu tahun atau lebih. Rincian biaya investasi ini dapat dilihat pada table berikut.
No
Jenis Investasi
Jumlah
Harga (Rp)
Nilai (Rp)
A

Bangunan
1
Sewa tempat
1
7.500.000
7.500.000
B

Alat dan perlengkapan
1
Meja
2
450.000
900.000

2
Kursi
12
25000
300.000

3
Lemari pendingin
1
1.500.000
1.500.000

4
Kompor
2
450.000
900.000

5
Tabung gas
2
25.000
50.000

6
Panci besar
2
30.000
60,000

7
Wajan besar
2
30.000
60,000

8
Saringan
2
10.000
20,000

9
Pisau
3
20.000
60,000

10
Kotak tempat mie
4
15.000
60,000

11
Mangkuk
3
45.000
135.000

12
Sendok
4
15.000
60.000

13
Garpu
2
15.000
30.000

14
Tempat saus
4
8.000
32.000

15
Tempat tissue
4
12.000
48.000
Total
79.215.000

2.    Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang harus dikeluarkan seiring dengan bertambah atau bekurangnya suatu produksi dan akan mengalami perubahan jika volume produksi berubah. Komponen biaya variabel usaha pengolahan bakso Mas Heru adalah bahan baku utama, bahan penolong, biaya administrasi, dan biaya transportasi.



9.    Analisis Kriteria Investasi
Analisis kriteria investasi bertujuan untuk menentukan kelayakan suatu usaha bila dilihat dari aspek keuangan. Kelayakan usaha bakso Mas Heru dapat dilihat dari lima analisis kriteria investasi, yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Break Event Point (BEP), dan Payback Period (PBP). Nilai hasil analisis kriteria investasi dapat dilihat pada table berikut.
Kriteria Investasi
Nilai
Net Present Value (NPV)
Rp 93.879.397
Internal Rate of Return (IRR)
68%
Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)
2,83
Break Event Point (BEP) thn pertama
Rp 86.408.629
Payback Period (PBP)
1,45 tahun

















KESIMPULAN DAN SARAN
1.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada penelitian evaluasi usaha bakso Mas Heru yang berlokasi di Jln. Iskandar Muda Kp. Jawa Lama kota Lhokseumawe dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.    Berdasarkan analisis aspek non finansial yang terdiri dari aspek pasar dan strategi bauran pemasaran bauran pemasaran menunjukkan usaha bakso Mas Heru layak untuk dijalankan, begitu pula dengan aspek-aspek yang lain menunjukkan usaha ini layak untuk dilakukan. Sedamgkan dalam aspek hukum, usaha ini terdapat resiko karena belum memiliki surat izin usaha yang dibutuhkan oleh UMKM.
b.    Berdasarkan hasil analisis aspek finansial , kriteria investasi usaha bakso Mas Heru layak dijalankan dengan NPV sebesar Rp 93.879.397, IRR sebesar 68%, Net B/C sebesar 2,83, BEP sebesar Rp 86.408.629, dan PBP sebesar Rp 86.408.629.

2.    Saran

Usaha ini harus meningkatkan strategi promosinya dengan melakukan promosi-promosi yang menarik dan melakukan penyesuaian harga agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Usaha ini harus segera mengurus surat izin usaha untuk mengurangi resiko dalam usahanya. Uasaha ini harus memiliki struktur manajerial dalam pembagian tanggung jawab yang baik.

No comments:

Post a Comment